Cuaca Tak Menentu, Emosi Tak Perlu Ikut Terbawa: Ini Cara Tetap Seimbang Secara Fisik dan Psikis

Table of Contents

Ilustrasi:Cuaca Tak Menentu, Emosi Tak Perlu Ikut Terbawa

Joernalists, Oleh AdinJava -
Beberapa waktu terakhir, fenomena cuaca ekstrem makin sering terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Dalam satu hari, kita bisa mengalami panas menyengat, hujan deras, bahkan angin kencang yang membuat pepohonan tumbang. 

Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kondisi ini disebabkan oleh perubahan iklim global, termasuk pengaruh dari La Nina dan El Nino yang membuat pola angin dan suhu permukaan laut menjadi tak menentu.

Cuaca tak hanya berdampak pada lingkungan, tetapi juga sangat berpengaruh terhadap tubuh dan psikologi manusia. Secara medis, perubahan suhu yang drastis memicu penurunan daya tahan tubuh. 

Tak heran jika kita menjadi rentan terserang penyakit seperti flu, batuk, demam, bahkan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), terutama pada anak-anak dan lansia.

Dari sisi psikologis, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa cuaca turut memengaruhi mood seseorang. 

Studi dari American Psychological Association (APA) menyebutkan bahwa cuaca cerah dapat meningkatkan produksi serotonin—hormon kebahagiaan—yang membuat seseorang merasa lebih tenang dan energik. 

Sebaliknya, cuaca mendung atau hujan cenderung membuat suasana hati menjadi suram, murung, bahkan memicu gejala depresi musiman atau Seasonal Affective Disorder (SAD).

Namun, perubahan cuaca seharusnya tidak menjadi alasan untuk kehilangan semangat atau membiarkan mood kita dikendalikan oleh langit. 

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menjaga stabilitas emosi dan fisik meskipun cuaca tak menentu. Berikut tips praktis agar tetap sehat dan bahagia:


Lima Cara Menjaga Mood & Kesehatan di Tengah Cuaca Ekstrem:

  1. Rencanakan Kegiatan Sesuai Prakiraan Cuaca

    • Gunakan aplikasi atau situs resmi BMKG untuk memantau cuaca harian. Sesuaikan agenda kegiatan luar ruangan agar tidak terjebak hujan atau angin kencang.

  2. Bawa Perlengkapan Antisipasi

    • Selalu siapkan payung, jas hujan, atau masker tambahan. Ini sederhana, tetapi efektif mencegah basah kuyup dan potensi penyakit akibat cuaca lembap.

  3. Perkuat Imunitas Tubuh

    • Jaga pola makan bergizi, tidur yang cukup, dan konsumsi vitamin C atau suplemen herbal alami seperti jahe atau madu untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

  4. Kelola Stres dengan Religiusitas dan Mindfulness

    • Luangkan waktu untuk beribadah, meditasi, atau melakukan aktivitas spiritual lain. Ketenangan batin membantu meredam dampak buruk cuaca terhadap suasana hati.

  5. Alihkan Energi ke Kegiatan Positif Saat di Rumah

    • Ketika cuaca buruk membatasi mobilitas, gunakan waktu untuk membaca buku, menonton film inspiratif, menulis jurnal, atau berkumpul bersama keluarga.


Cuaca memang di luar kendali kita, tapi cara menyikapinya sepenuhnya ada di tangan kita. Dengan pemahaman dan antisipasi yang tepat, kita bisa tetap produktif, sehat, dan bahagia meskipun langit sedang tidak bersahabat. Jangan biarkan awan kelabu menutupi cahaya dalam diri kita.

Selain itu, penting juga bagi kita untuk membangun ketahanan psikologis dalam menghadapi perubahan cuaca yang ekstrem. 

Psikolog dari University of Michigan, Dr. Kathryn Roecklein, menyebutkan bahwa Seasonal Affective Disorder (SAD) adalah kondisi nyata di mana suasana hati seseorang menurun secara signifikan akibat perubahan musim, khususnya saat paparan sinar matahari menurun. 

Meskipun Indonesia tidak memiliki musim dingin, perubahan cuaca ekstrem tetap dapat memberikan dampak serupa, terutama bila disertai dengan keterbatasan ruang gerak dan aktivitas sosial.

Strategi Tambahan agar Tetap Seimbang saat Cuaca Tidak Bersahabat:

  1. Terapkan mindfulness dan latihan pernapasan: Meditasi singkat atau latihan pernapasan bisa membantu mengurangi kecemasan dan menjaga kestabilan emosi saat cuaca buruk membatasi aktivitas kita.

  2. Gunakan pencahayaan alami di dalam rumah: Saat cuaca mendung, cahaya yang cukup dapat mencegah timbulnya rasa murung. Bukalah jendela atau gunakan lampu terang yang meniru sinar matahari.

  3. Tetap terhubung secara sosial: Cuaca yang tidak menentu dapat membuat kita terisolasi di rumah. Manfaatkan teknologi untuk tetap terhubung dengan keluarga atau teman melalui panggilan video atau chat.

  4. Jaga rutinitas harian: Memiliki rutinitas tetap meski cuaca berubah-ubah sangat penting untuk menjaga kestabilan mental. Mulai dari bangun tidur, jam makan, hingga waktu tidur yang teratur.

  5. Luangkan waktu untuk diri sendiri: Membaca buku, mendengarkan musik yang menenangkan, atau menonton film favorit dapat menjadi bentuk self-care yang efektif saat suasana hati kurang baik akibat cuaca.


Perubahan cuaca adalah bagian dari siklus alam yang tidak bisa kita kontrol. Namun, bagaimana kita meresponsnya sangat menentukan kualitas hidup kita. 

Dengan mengenali dampaknya secara fisik dan psikologis, serta menyiapkan strategi yang tepat, kita dapat menghadapi hari-hari yang mendung maupun cerah dengan lebih bijak.

Ingatlah, langit mendung bukan berarti kita harus larut dalam suasana murung. Terkadang, dengan sedikit kesiapan dan pemahaman, kita tetap bisa menemukan cahaya di balik awan.

2 komentar

Comment Author Avatar
9:59:00 PM Delete
salam sahabat
wah bagus infonya mas...cuaca kadang berubah layaknya warna yang luntur he..he..ga nyambung kabuuurrrr....
Comment Author Avatar
4:21:00 PM Delete
he he trims...:D