Photobucket
Foto saya
BANDUNG, JAWA BARAT, Indonesia
adalah cacatan suatu perjalanan psikologis manusia yang tidak luput dari ketidak sempurnaan semoga ini memjadi pemahaman bagi kita bersama
.....:::::Selamat datang Di blog Joernalists Disini adalah beberapa artikel yang dibuat dengan berbagai pengalaman yang terjadi di muka bumi semoga artikel yang ada ini bisa menjadi jalan keluar dan solusi untuk anda joernalists . Terima kasih atas kehadiranya mohon kesediaanya untuk berkomentar ::::....

Senin, April 12, 2010

DEMOKRASI DI INDONESIA

0 komentar
        Dengan lengsernya Soeharto di bumi pemerintahan Indonesia kali ini Bumi Indonesia bersibuk ria dengan perebutan kursi parlemen di pemerintahan. Hingga setelah pemerintahan BJ Habibi,Dilanjutkan oleh Gusdur,Megawati,hingga SBY.semua berjalan tanpa terasa dengan Pondasi Demokrasi yang secara tidak langsung dipaksakan untuk berdiri.Padahal dengan Bendera demokrasi Rupanya masyakat Indonesia benar-benar harus mendidik diri masing-masing tentang hakikatnya demokrasi,Apakah demokrasi itu? Maka itulah pertanyaanya.Namun sekitar 12thn Berdirinya kemerdekaan demokrasi di Indonesia,rupanya masih belum cukup dari para pemimpin diparlemen,dan masyarakat kita,untuk mendalami makna demokrasi yang ada sekarang ini.

        Demokrasi,seperti pada umumnya yang sudah diketahui oleh kita bahwa demokrasi adalah bagian dari kaum kita sebagai masyarakat bisa dapat Andil terjun langsung dengan bendera kebebasan berpendapat tanpa dikurung dengan rambu-rambu larangan yang mengikat kebebasan itu sendiri.Namun arti makna itu sebenarnya tidak cukup sampai disitu saja karna masih banyak pasal-pasal atau bahkan BAB yang belum diterjemahkan.Akan tetapi jika penerjemahan itu kita baca dan kita pelajari,maka banyak sekali ketidak mampuan kita untuk menahan diri.karena sebagian dari pada hukum demokrasi menurut saya adalah bagaimana kita bisa berjiwa besar dalam menerima keputusan yang sudah diambil oleh Hak-hak tertentu apa saja yang menyangkut dengan pemerintahan.karna selain Negara,bahkan Rumah tangga pun sebagai liputan personifikasi Demokrasi yang ada.Untuk menjadi kepala rumah tangga contohnya,maka tuntutanya adalah kita bisa dapat bijaksana,Adil,Dewasa,Dan selalu siap menghadapi resiko permasalahan yang ada di lingkup rumah tangga itu sendiri.tanpa harus melarikan diri dari masalah itu sendiri atau bahkan mengkambing hitamkan orang lain.dengan arti kata,kita melempar kesalahan kita kepada orang lain.

        Nah Dalam Bab ini,Anda pasti sudah tahu bahwa saya membawa Anda dalam pemikiran apa yang semestinya dilakukan oleh jiwa demokrasi.Untuk Koridor Demokrasi itu sendiri tidak cukup dengan Pemimpin kita saja yang di liputi Hak dan kewajibanya, sebagai pemimpin.Namun Kesediaan kita sebagai Warga Negara Yang baik Yaitu Menjaga keutuhan Berbangsa dan bertanah air hingga satu untuk selamanya.Jika terjadinya perpecahan dan perbedaan pendapat itu adalah hal yang harus ada dalam tubuh demokrasi.Namun koridor saling menghargai dan menghormati adalah Langkah Jitu sebagai Orang yang menghargai Negeri Indonesia Ini.Namun Jika kita dapatkan Para pemimpin yang tidak bijaksana,atau pun Arogansi,Atau bahkan selalu menampakan keunggulan dirinya tanpa melihat bahwa ada orang lain yang dirugikan,maka Kita sendiri pasti akan Tahu jawabanya.yaitu sangat tidak cocok sekali Untuk kita benarkan Dia sebagai pemimpin kita.
Lalu dari semua itu maka timbulah pertanyaan dalam hati kita pastinya.Seperti apasih Pemimpin Negara,Parlemen,atau lainya,yang pantas kita jadikan panutan,maka Ayo terus baca tulisan saya ini ke halamn selajutnya tentang ciri-ciri Pemimpin yang patut untuk Indonesia.

        Kepada Para Pembaca yang budiman…Ini adalah sebuah ringkasan Ide pemikiran yang sengaja saya buat Tentang Kehidupan Di dunia ini dari segala kejadian yang terjadi selama saya hinggap di dunia.Dan Mohon maaf atas semua pihak jika tulisan saya ini,sudah menyinggung Institusi Anda Namun,Sebagai Pintu koridor Demokrasi inilah saya berbicara atas hati nurani.Bukan Artikel Hasil COPAS (Copy Paste) Atau pastinya bukan hasil karya orang lain.melainkan murni pemikiran saya tentang semua maslah hidup yang saya tatap dari kacamata PSIKOLOGI
Apakah Ada yang bersependapat dengan saya… ??? silahkan Isi koment Anda dengan saran dan kritik sebelum anda melanjutkan membaca artikel saya yang lain tentang CIRI-CIRI PEMIMPIN YANG LAYAK selamat meneruskan membaca.
Read More

Minggu, Februari 21, 2010

Kapolres Cibabat-Cimahi mengusung sepeda santai

1 komentar


Tepatnya Hari Minggu tanggal 21 februari 2010 Kapolres Baru AKBP Rusdihartono Beserta beberapa jajaranya Membuat gebrakan Jalan santai.Yang berlokasi Di Kota Baru Bandung Barat.Mulai Start Dari Polres Cibabat cimahi lalu memotong jalan melalui pasar antri hingga finish di Kota baru.Dengan dimeriahkan Oleh Organ tunggal dengan Para artis lokal dan pembagian Hadiah doorprize berupa Motor,sepeda,dan lain-lain.dimana Even ini memang jarang sekali diadakan oleh Kapolren Cimahi sebelumnya.Menurut Staf nya Bpk Dhani mengatakan Bahwa "Kapolres Yang baru ini memang luar biasa karna selain Dia suka berolahraga dan beliau pun sering sekali mengadakan Pengajian keliling dihari rutinya Seorang kapolres yang Berasal dari Brebes ini memang jempol..he he ..."demikian kelakar Pak Dhani seorang Staf Yang bertugas Kapolsek Batujajar bandung
Semoga saja Ini bisa menjadi contoh Kepada semua jajaran petinggi Polri Yang lain. sehingga masyarakat bisa terbiasa dengan suasana segar dengan berolahraga dan siraman rohaninya.hingga tidak melulu memikirkan politik yang semakin tajam di negri ini.dari masalah Century,masalah KPK,belum lagi masalah Bencana yang hampir rata diseluruh penjuru Negri ini.semoga anda yang terkena musibah dari banjir hingga Tanah longsor dsb,bisa tetap tegar menghadapi cobaan ini.Dan semoga Pejabat-pejabat kita bisa membantu memikirkan Nasib Rakyat ini dari pada Politik Yang tidak berkesudahan.(Adin)


 


 

3 sepeda sekaligus dibawa oleh AKBP Rusdihartono
Read More

Sabtu, Februari 20, 2010

Tentang Cinta dan Pilihan.( Bab 1)

4 komentar
Beberapa artikel sebelumnya belum menceritakan tentang cinta.sesungguhnya cinta adalah anugrah pemberian dari Tuhan.Apapun bentuknya cinta namun kita bisa mengartikan tentang penggalan katanya .
Ada cinta dan sayang .sungguh ini ada pebedaanya dimana perbedaanya:
Cinta  : berawal dari hasrat berupa nafsu,ketertarikan atas sesuatu bisa terjadi saat kita memilih pasngan hidup kita bisa memilih sesuatu dengan rasa ketertarikan kita sendiri,seperti kecantikan,ketampanan atau penampilan semata.
sebagai contoh saya cinta indonesia,saya cinta rupiah,saya cinta padanya,atau pun lainya.semua yang dicontohkan itu sama sekali tidak dibenarkan kemurnian cintanya namun apakah itu?semua tergantung pada semua yang mengartikan tulisan ini..
Sayang : disini saya mengartikan sebagai sebuah rasa tingkat tinggi karna rasa ini kadang tidak sesuatu yg abstrax namun ada rasanya disinilah satu tingkatan cinta yang sudah mulai matang maka sesuatu yang disebut dengan sulitnya diungkap dengan kata-kata.
Sebagai contoh kalau kita benar-benar sayang dengan adik,ayah,ibu,dan orang-orang terbaik kita namun suatu saat dia meninggalkan kita untuk selama-lamanya maka rasa itu akan dalam dengan berupa kesedihan yang menjadi selimut kita apa lagi jika itu kekasih kita.demikianlan sebuah rasa sayang yang saya jabarkan ini

Namun apapun pilihan kita tentang cinta itu sebaiknya mengenal adalah sesuatu yang tidak wajib bagi suatu hubungan namun andai kita dapat lebih mengenal seseorang yang akan kita cintai itu alangkah bijaksananya jika kita bisa mengenalnya walau tidak sepenuhnya.karna sehebat-hebatnya masa-masa pacaran maka tidak akan sempurna dalam hal keterbukaanya.karna semua diliputi rasa saling menjaga,atau mungkin rasa malu kepada pasangan kita masing-masing.Lalu bagaimana kalau semua rahasia pasangan kita bisa terungkap?semua akan terungkap saat dia menjadi suami istri.diantara mereka bisa saling mengerti bau badan masing-masing karena mereka sudah mulai bersama setiap hari.namun berbeda dengan kondisi pacaran semua serba tertutup.seorang lelaki tampan datang dengan menggunakan kuda putih wow dia pangeran toh??lalu sebelum keberangkatanya dia mengunakan berbagai macam accessories dan mungkin pewangi mulut atau parfum lainya wow saat pacaaran yang sempurna saat kita lihat wanitanya seperti putri raja yang cantik anggun.sambil bersandar didada sang pangeran.lalu pangeran berucap "sayangku...kau adalah purnama bagiku,kau telah menerangi jiwaku,cobalah lihat bulan diatas itu sungguh indah sekali seperti indahnya wajahmu..oh putriku...aku akan rela mati demi kamu..."Ops apa itu namanya ?semua itu adalah sebuah kembangnya bercinta saat indah namun sempurnakah itu??saya rasa tidak juga..karna saat itu ada nafsu dalam diri mereka maka itulah yang disebut dengan "cinta" dalam tanda petik.untuk ukuran jaman sekarang ini,apa adaa kisah cinta romi dan juliet? ehm...mungkin juga ada tapi pastinya jarang sekali..jaman sudah berubah cintapun berkembang dengan arti sendirinya bahkan berbeda-beda ada yang begini dan begitu,.semua berkebang seperti dasar suasana hati pada saat itu,...untuk itu..kesempurnaanya adalah pada saat kita bisa lebih dekat dengan seseorang yang akan menjadi calon pendamping kita..semoga ini bisa menjadi bahan kita untuk menjadi manusia bijak dalam memilih pasangan hidup..selamat mencari pasangan..ehm..


Read More

Jumat, Februari 19, 2010

Problem cuaca dan permasalahanya

2 komentar

Akhir-akhir ini kondisi cuaca seringkali tidak stabil, sebentar hujan, angin kencang tapi kadang juga panas terik. Cuaca bukan hanya sekedar berpengaruh bagi kondisi alam, tetapi juga sangat mempengaruhi kondisi fisik dan psikologis kita sebagai manusia. Secara fisik, ketidakstabilan cuaca kadang membuat badan kita terkena penyakit flu, batuk, demam dsb. Sedangkan secara psikologis kondisi cuaca juga sangat mempengaruhi suasana hati kita. Pada saat cuaca cerah, biasanya kita cenderung bersemangat dan menikmati aktivitas yang dilakukan. Sedangkan ketika cuaca sedang hujan terus menerus atau bahkan disertai angin kencang, biasanya kita lebih mudah marah, murung, atau sedih karena mungkin ada rencana yang tidak terlaksana. Terkadang kita tidak menyadari bahwa cuaca adalah faktor eksternal yang menjadi stimuli dari perubahan emosi yang kita alami.
Akan terasa lebih menyenangkan apabila kita memahami dan mengantisipasi pada saat-saat seperti ini. Sehingga kita tidak bad mood Jika kondisi alam sedang tidak bersahabat, lebih baik kita mengendalikan suasana hati dengan :
1. Mengatur ulang jadwal yang sudah direncanakan dengan mengikuti perkembangan ramalan cuaca.
2. Mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan pada saat hujan sebelum bepergian.
3. Menjaga kondisi badan dengan makan teratur, istirahat yang cukup dan minum suplemen tambahan.
4. Hindari stress dengan rutin beribadah dan ikhlas menjalani aktivitas.
5. Mencari aktivitas yang menyenangkan pada saat cuaca buruk dan tidak memungkinkan untuk bepergian.

Read More

Selasa, November 03, 2009

menghadapi insiden kritis jiwa

3 komentar
Dalam kehidupan sehari-hari, Kita sering menghadapi apa yang dinamakan dengan insiden kritis. Insiden kritis merupakan suatu kejadian atau situasi yang melibatkan emosi yang cukup besar, sehingga menuntut keterampilan mengatasi/menghadapi masalah secara berbeda dengan biasanya.
Saat insiden kritis terjadi, individu yang mengalaminya merasakan berbagai perasaan negatif seperti marah, kecewa, sedih, menyesal dan lain sebagainya. Insiden kritis ini menyebabkan stress dan munculnya luka psikologis pada individu. Beda dengan luka fisik yang terlihat, luka psikologis tidak terlihat, hanya muncul lewat reaksi-reaksi, dimana kadang kala individu sendiri tidak menyadari jika reaksi tersebut disebabkan oleh stres insiden kritis.

Banyak cara untuk menyembuhkan luka ini. Selain pemulihan dapat dilakukan oleh individu pribadi lewat teknik-teknik manajemen stres (misal: relaksasi), peranan orang lain yang berada di sekitar individu, merupakan hal yang sangat penting. Respon orang-orang terdekat individu turut menentukan apakah keadaan individu yang mengalami insiden kritis tersebut menjadi bertambah baik, atau bahkan bertambah buruk.
Apa yang dapat dilakukan oleh orang lain, yang berada di sekitar individu yang mengalami insiden kritis, yang dapat meringankan beban orang tersebut? Apa yang dapat dilakukan oleh kita, saat sahabat, adik, kakak, atau keluarga kita mengalami peristiwa yang tidak menyenangkan? Banyak orang yang merasa kebingungan bagaimana seharusnya bereaksi secara tepat saat berhadapan dengan orang lain yang menghadapi insiden kritis. Apakah cukup dengan mengatakan belasungkawa, menepuk-nepuk pundak, merangkul, mendengarkan cerita berjam-jam atau ikut menyalahkan?


Dalam merespon orang lain di sekitar kita yang mengalami insiden kritis, kita dapat memberikan bantuan awal psikologis (Psychological First Aid / PFA).
Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk membantu meringankan beban psikologis mereka yang terkena insiden kritis. Hal pertama yang dapat dilakukan adalah menjauhkan individu dari bahaya yang mengancam dan menyediakan kebutuhan primer yang mendesak bagi Individu tersebut. Langkah pertama ini dapat dilakukan terutama jika Individu yang mengalami terlihat membutuhkannya, seperti misalnya pasca terjadinya suatu kecelakaan, korban yang mungkin luka ringan, atau saksi mata langsung kejadian, mungkin dapat dibantu untuk pindah ke tempat yang lebih aman dan diberikan minuman. Kita juga dapat menawarkan bantuan untuk membawa korban ke dokter, jika membutuhkan pengobatan fisik.
Hal kedua dan mungkin komponen paling penting dalam pertolongan pertama psikologis adalah mendengarkan apa yang disampaikan oleh individu yang mengalami insiden kritis. Mereka yang mengalami insiden kritis seringkali butuh untuk bercerita untuk membantu meredakan ketegangan emosi yang dialami. Sebagai contoh misalnya saat kita berkonflik dengan atasan atau rekan kerja, pasca kejadian tersebut biasanya kita akan mencari orang terdekat untuk curhat dan melepaskan uneg-uneg. Masalah curhat ini sekilas nampaknya sepele, hanya mendengarkan apa yang disampaikan dan dikeluhkan oleh orang yang sedang bercerita. Namun ternyata dampak curhat dan cara kita menanggapi curhat ini, bisa memperbaiki atau malah memperparah kondisi psikologis orang yang bercerita tersebut.
Bayangkan suatu saat setelah bertengkar dengan atasan atau rekan kerja, anda kemudian pulang ke rumah dan dengan emosi yang berkecamuk ingin segera menceritakan pada suami/sahabat tentang apa yang Anda alami hari ini. Anda begitu bersemangat bercerita, namun kemudian tanggapan suami atau sahabat seadanya saja, bahkan cenderung cuek. Tidak memperhatikan saat Anda berbicara, sibuk mengerjakan hal lain, atau terlihat seperti mendengarkan, tapi ketika Anda meminta pendapatnya, dia kelabakan karena pada dasarnya tidak mendengarkan dengan sepenuh hati apa yang Anda katakan. Bagaimana perasaan Anda? Bertambah kesal dan mungkin saja tersinggung tentunya. Terlebih lagi jika kemudian komentar yang Anda dengar tidak sesuai dengan apa yang Anda inginkan, seperti berbalik menyalahkan Anda karena terlalu mudah terpancing dan lain sebagainya. Rasanya mungkin saat itu Anda ingin berbalik memaki-maki teman atau suami Anda itu.
Lalu apa dan bagaimana sebenarnya mendengarkan yang tepat itu? Mendengar yang baik atau mendengar aktif pada dasarnya melibatkan seluruh pikiran, jiwa dan raga Anda pada saat proses mendengarkan. Mendengar aktif melibatkan ketulusan dan kesungguhan untuk mendengar, jadi tidak bisa dilakukan sambil lalu. Mendengar aktif juga melibatkan dan memperhatikan bahasa verbal dan bahasa tubuh lawan bicara maupun kita sendiri, dan berhati-hati dengan kesan yang ditimbulkannya. Seperti misalnya tidak celingak-celinguk saat mendengarkan, atau tidak memandang ke arah lain saat lawan bicara sedang berbicara.
Selain itu mendengar aktif juga tidak menghakimi apa yang dikatakan lawan bicara, meskipun mungkin bertentangan dengan nilai-nilai yang kita anut. Misalnya tidak mengatakan “aduh, kamu kok begitu sih? Mau aja dibodoh-bodohin sama bos kamu!” pada saat mendengarkan cerita teman tentang kelakuan si bos yang memarahi dia di depan umum.
Mendengar aktif juga mencoba menggali dan merefleksikan kembali makna dan emosi yang dialami oleh lawan bicara, sehingga lawan bicara mendapatkan gambaran yang jelas dari apa yang dirasakannya. Seringkali orang yang mengalami insiden kritis atau peristiwa yang tidak menyenangkan, emosi negatif yang dialaminya bermacam-macam dan bercampur-aduk. Mendengar aktif mencoba membantu mengidentifikasi emosi tersebut sehingga orang yang bercerita mengetahui perasaan yang dialaminya dan memperjelas apa yang dirasakan sebenarnya. Misalnya saat dimarahi bos, dia menyadari yang dialaminya adalah perasaan malu karena dimarahi di depan umum, sehingga menimbulkan marah pada bos yang telah mempermalukannya di depan umum.
Terdengar mudah? Tidak juga, karena pada praktiknya kita seringkali merasa gemas dan tidak sabar sehingga menjatuhkan penilaian atau memotong apa yang disampaikan oleh lawan bicara karena menurut kita tidak seharusnya dia bertindak demikian. Sulit? Tidak juga, karena hal ini sebenarnya bisa dilatih dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Hal lain yang penting diingat saat mendengar aktif adalah tidak memaksa seseorang untuk bicara atau menerima bantuan kita. Kadang kala seseorang membutuhkan waktu untuk sendiri setelah peristiwa kritis yang dialaminya. Berikan kesempatan tersebut padanya sembari mengatakan bahwa kita akan selalu ada jika sewaktu-waktu dia ingin bicara. Kehadiran kita, menemani dalam diam saja mungkin juga sudah cukup menghibur dan meringankan luka psikologis yang dialaminya. Pada prinsipnya sensitif dengan apa yang dibutuhkan oleh individu yang mengalami insiden kritis, akan membantu kita mengambil tindakan yang benar dalam membantunya.
Tahap terakhir yang dapat dilakukan dalam pemberian bantuan awal psikologis adalah membantu mereka yang mengalami insiden kritis untuk kembali menjalani rutinitasnya. Pada kasus-kasus insiden kritis yang ringan, seseorang mungkin dapat pulih dengan cepat setelah peristiwa yang dialaminya. Namun pada kasus-kasus tertentu, terutama yang melibatkan kehilangan, seseorang terkadang membutuhkan bantuan untuk memulai kembali rutinitasnya.
Jagalah terus kontak dengan tetap menghubungi mereka yang mengalami insiden kritis tersebut, untuk mengetahui hal-hal apa yang dapat  menghambatnya untuk pulih seperti sebelumnya (kembali kepada rutinitas). Kontak yang terjaga juga membantu individu untuk tidak merasa sendiri dan menyadari bahwa ada banyak orang di sekitarnya yang peduli padanya. Selain itu, dengan terjaganya hubungan, kita juga dapat  mengetahui apakah individu ini membutuhkan bantuan lebih lanjut dari tenaga yang lebih ahli dalam kesehatan mental untuk membantunya pulih. Hal ini untuk mencegah masalah berkembang menjadi lebih sulit.
Read More

Site Info

 
Powered by Blogger | Joernalists by Good trik | Trick collections